Ilustrasi. (Foto: Pixabay/E1N7E)
LENSAPANDAWA.COM – Operator seluler XL Axiata dan Hutchison Tri Indonesia menanggapi kabar potensi blokir internet Papua jilid dua menyusul kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Head External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto mengatakan sampai saat ini belum ada arahan dari pemerintah untuk melakukan pembatasan akses internet.
“Saat ini belum ada. Kita terus berkomunikasi dengan pemerintah. Belum tahu tapi yang jelas, tapi yang jelas kita akan mengikuti arahan pemerintah,” ujar Henry usai acara Paket baru Xtra Kuota Zero di Jakarta Selatan, Senin (23/9).
Henry mengatakan XL akan terus melakukan bisnis seperti biasa meskipun ada kerusuhan di Wamena.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah menjelaskan sejauh ini memang belum ada arahan dari dari Kemenkominfo kepada operator seluler.
“Pembatasan akses hanya dilakukan atas permintaan pemerintah. Sampai sekarang kami belum punya layanan di Wamena sehingga belum bisa berkomentar. Tri pasti akan selalu mendukung inisiatif pemerintah,” kata Danny saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (23/9).
Dihubungi terpisah Indosat Ooredoo mengatakan akan menaati arahan dari Kemenkominfo ihwal pembatasan layanan internet di Wamena. Indosat mengatakan saat ini layanan internet dan pesan singkat masih berjalan normal.
“Saat ini layanan kami untuk SMS dan telepon di Wamena masih normal melayani masyarakat. Kami berharap agar kondisi segera kembali normal dan kondusif,” ujar SVP-Head of Corporate Communications, Turina Farouk.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pemicu kerusuhan disebabkan oleh berita hoaks rasialisme. Namun dia tidak merinci hoaks rasial apa yang memicu kerusuhan.
“Hoaksnya tentang rasis. Penyebar hoaksnya sedang didalami oleh Ditsiber Bareskrim,” tuturnya.
Dedi tidak menampik terdapat sejumlah fasilitas umum yang dirusak seperti ruko-ruko dan kantor pemerintahan dalam kerusuhan di Wamena.