Pembangunan tahap dua jalan wisata Toronipa-Kendari selesai dilelang

0
142
Pembangunan tahap dua jalan wisata Toronipa-Kendari selesai dilelangMegaproyek jalan wisata Toronipa Konawe-Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Proyek pembangunan tahap dua telah selesai dilelang. (ANTARA/Azis senong)

LENSAPANDAWA.COM – Proyek pembangunan tahap dua jalan wisata Kota Kendari-Toronipa Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini sudah selesai dilelang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, Abdul Rahim di Kendari, Sabtu mengatakan pembangunan jalan wisata tersebut pada tahap satu sudah rampung 100 persen.

"Pembangunan tahap dua jalan pariwisata Kendari-Toronipa sudah selesai dilelang. Tinggal kita menunggu persetujuan pendanaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)," kata Abdul Rahim, saat diwawancara via telepon, Sabtu.

Rahim mengungkapkan, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan tahap dua proyek tersebut yakni sebesar Rp800 miliar. "Dalam pembangunan ini gunakan tahun anggaran ganda 2020-2021," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelumnya pada tahap satu pembangunan jalan wisata Toronipa-Kendari telah dibangun sepanjang 3,425 kilometer (km) dengan lebar jalan 27 meter yang dibagi menjadi empat lajur.

"Untuk lajur utama itu dibagi jadi masing-masing 8 meter, lalu di sisi jalan yakni ada untuk lajur pengendara sepeda motor selebar dua meter dan juga ada untuk lajur pejalan kaki dan taman selebar 2,50 meter," katanya pula.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, Abdul Rahim (kiri) saat di lokasi pembangunan jalan pariwsata Toronipa-Kendari. (ANTARA/Harianto)

Sebelumnya, Projek Manager PT Pembangunan Perumahan (PP), Ery Supratomo mengatakan konstruksi pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa yakni menggunakan konstruksi beton yang pertama kali digunakan dalam pembangunan jalan di Sulawesi. Konstruksi jalan pariwisata Kendari-Toronipa ini, kata dia, sama dengan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa.

"Kenapa pake beton, karena ketahanannya itu lebih lama dari aspal, kalau aspal 10 tahun itu sudah harus diperbaiki lagi. Sementara beton bisa sampai 50 tahun bahkan 100 tahun jadi nantinya para generasi kita akan merasakan langsung jalan ini nantinya," ujarnya lagi.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here