Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Garut Rahmat Hadi. (ANTARA/Feri Purnama)
LENSAPANDAWA.COM – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Garut berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, bersiap diri untuk melakukan upaya dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata usai Corona sehingga ekonomi di Garut kembali tumbuh.
"Usai Corona ini pemerintah harus bergerak cepat minimal bisa memberi stimulus kepada pelaku usaha wisata," kata Ketua BPPD Garut Rahmat Hadi kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, sejak diberlakukannya darurat wabah COVID-19 di Indonesia khususnya Kabupaten Garut membuat pelaku usaha sektor pariwisata harus tutup mematuhi aturan pemerintah dalam mencegah wabah COVID-19.
Bahkan, lanjut dia, ada 20 hotel besar di beberapa kecamatan di Garut, khususnya di sekitar objek wisata di Kecamatan Tarogong Kaler terpaksa harus tutup karena tidak ada pengunjung.
Selain hotel, kata Rahmat, objek wisata di Garut juga harus tutup, dan seluruh pekerjanya dirumahkan sementara selama wabah darurat COVID-19.
"Semua destinasi wisata di Garut sudah tak beroperasi sejak dua pekan terakhir," katanya.
Ia berharap, kondisi pariwisata di Garut yang selama ini berhenti beroperasional dapat menjadi perhatian pemerintah terhadap pelaku usaha maupun pegawainya yang dirumahkan.
Upaya yang perlu dibantu pemerintah, lanjut dia, salah satunya memberi dana stimulus kepada pelaku usaha wisata agar bisa memberikan diskon hotel setelah kondisi normal dari wabah COVID-19.
"Bisa dengan pembuatan Perbup untuk tarif harga wisata, serta diskon untuk kamar hotel," katanya.
Menurut dia, adanya diskon kamar hotel maupun objek wisata bagi wisatawan bisa menjadi momentum pemerintah daerah untuk menghilangkan kesan Garut sebagai kota wisata termahal.
"Ini juga harus jadi momen menghilangkan kesan Garut sebagai kota mahal wisata," katanya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.