Ilustrasi-Salah satu kampung wisata yang ada di Solo, yaitu Kampung Organik di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo (Foto: ANTARA/Aris Wasita)
LENSAPANDAWA.COM – Pengelola sejumlah kampung wisata di Kota Solo, Jawa Tengah berharap adanya keterlibatan pemerintah dalam mengoptimalkan potensi yang ada agar makin banyak pengunjung yang datang.
"Masih banyak kendala yang dihadapi pengelola kampung wisata untuk lebih mengoptimalkan potensi yang ada di setiap kampung," kata Pengurus Kampung Wisata "Joho Kampoeng Hepi" Ipung Kurniawan, di Solo, Selasa.
Ia mengatakan salah satu kendala yang dihadapi oleh kampung yang berada di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta ini yaitu keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
"SDM di kampung kami masih sangat terbatas. Kendalanya karena masing-masing pengurus memiliki kesibukan yang lain, mengingat para pengurus juga harus bekerja," katanya.
Karena itu, dikatakannya, kegiatan kepariwisataan di Joho Kampoeng Hepi belum bisa maksimal terutama untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pagi hari. Selain itu, dari sisi promosi, dikatakannya, para pengurus masih perlu dukungan dari pemerintah.
"Keterlibatan pemerintah ini lebih pada kebijakan untuk bisa mempopulerkan kunjungan wisatawan ke kampung wisata, salah satunya dengan mengeluarkan imbauan kepada sekolah agar mau datang ke kampung-kampung wisata," katanya pula.
Bahkan, katanya lagi, sebelum melakukan kunjungan wisata ke luar kota, alangkah lebih baik jika para siswa terutama TK dan SD diajak berkunjung ke objek wisata di dalam Kota Solo, tidak terkecuali kampung wisata.
Pengelola Kampung Wisata Baluarti Valen Carolina mengatakan keterlibatan berbagai instansi pemerintah bisa memaksimalkan keberadaan kampung wisata yang ada di berbagai kelurahan.
"Bukan hanya Dinas Pariwisata yang bergerak tetapi juga harus ada kerja sama dengan dinas lain, termasuk Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Surakarta Nunuk Marihastuti mengatakan sejauh ini pengelolaan kampung wisata memang belum maksimal, mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan kampung-kampung tersebut.
"Selain itu, kadang potensi wisata yang dimunculkan ini kurang tepat, sehingga menjadi tidak maksimal. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah adanya keterlibatan pemangku kepentingan di wilayah setempat untuk melakukan koordinasi," katanya.
Dengan demikian, dikatakannya, akan ada ciri yang berbeda antarkampung wisata, sehingga keberagamannya akan makin terasa.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.