Pengunjung mengendarai ATV dengan memakai masker di Pantai Air Manis Padang. (Antara/Iggoy El Fitra)
LENSAPANDAWA.COM – Dinas Pariwsata Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyebutkan bahwa sektor pariwisata daerah setempat mulai menggeliat setelah diberlakukannya kondisi normal baru (new normal) sejak 13 Juni 2020.
"Sejak diberlakukannya normal baru, sektor pariwisata kami pantau mulai menggeliat kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Arfian, di Padang, Minggu.
Menurutnya hal tersebut merupakan kabar baik untuk meningkatkan kembali perekonomian dari sektor pariwisata di daerah setempat.
Ia memaparkan sektor pariwisata yang mulai menggeliat tersebut pertama terlihat dari sejumlah destinasi wisata yang mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Beberapa di antaranya adalah destinasi wisata unggulan di daerah setempat adalah wisata Pantai Padang, Gunuang Padang, dan Pantai Air Manis.
"Namun umumnya baru wisatawan lokal yang datang," katanya.
Menurutnya untuk kawasan Gunuang Padang kunjungan di hari biasa 100 orang lebih, sementara hari libur 500 orang setiap harinya.
"Itu terpantau dari pembayaran masuk ke wisata Gunuang Padang yang kini menggunakan sistem non tunai," katanya.
Sementara data kunjungan Pantai Air Manis ia belum mengetahui secara persis karena saat ini destinasi wisata itu dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah.
Selain untuk wisata, katanya, beberapa destinasi tersebut juga dijadikan warga sebagai tempat berolahraga seperti lari dan bersepeda.
"Ramainya aktivitas di lingkungan destinasi tersebut tentunya kita harapkan ikut berdampak pada pedagang yang ada," jelasnya.
Selain destinasi wisata, sektor pariwisata lain yang dinilai menggeliat adalah tempat hiburan yang semuanya telah beroperasi kembali, termasuk 41 kafe atau karaoke yang ada.
Arfian juga mengklaim tingkat hunian (okupansi) hotel juga mulai mengalami peningkatan karena ada yang mencapai 60 persen.
Ia menjelaskan butuh upaya ekstra untuk memulihkan sektor pariwisata ke kondisi semula sebelum masa pandemi.
"Salah satu peluangnya adalah menggelar iven, namun itu perlu dikomunikasikan serta dikaji. Mengingat ada protokol kesehatan yang perlu diperhatikan," katanya.
Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.