Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
LENSAPANDAWA.COM – Toyota melalui jaringan dealer terbesarnya di dalam negeri, Auto2000, menawarkan kemudahan pembelian mobil buat para tenaga medis, garda terdepan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia. Mereka ditawarkan paket pembelian dengan bunga sampai 0 persen.
Auto2000 menyatakan menawarkan opsi bunga 0 persen untuk pembelian mobil dengan metode cicilan selama satu tahun. Selain itu ada opsi bunga 1 persen untuk tenor dua tahun dan bunga 2 persen untuk tenor 3 tahun. Skema ini dilakukan dengan down payment (DP) 30 persen dibayar di muka.
Tenaga medis yang bisa mendapatkan penawaran ini yakni dokter, perawat, dan mantri yang bekerja di klinik, puskesmas, serta rumah sakit pemerintah atau swasta. Penawaran ini disebut tidak berlaku buat tenaga medis di klinik kecantikan, klinik dokter gigi, dan semacamnya.
Tenaga medis yang masuk ketentuan bisa memanfaatkan kemudahan untuk membeli Agya, Calya, Avanza, Yaris, Rush, Innova, dan Fortuner. Syarat utama pengajuan yakni menyertakan kartu identitas atau slip gaji dengan logo perusahaan tempat bekerja. Dokter yang praktek di rumah bisa melampirkan izin praktek yang masih berlaku.
Sebagai contoh, Rush S TRD A/T Rp274,05 juta bisa dibeli dengan DP sebesar Rp102,2 juta dengan cicilan Rp17,5 juta untuk penawaran bunga 0 persen dengan tenor satu tahun.
Pada skema bunga 2 persen dengan tenor tiga tahun, Rush itu bisa didapatkan dengan menyerahkan DP Rp91,3 juta kemudian dicicil Rp6,61 juta per bulan.
Chief Executive Auto2000 Martogi Siahaan menjelaskan kemudahan ini merupakan apresiasi perusahaan pada perjuangan tenaga medis semasa penanganan Covid-19.
Harapannya, program ini dapat memberikan kemudahan bagi tenaga medis yang ingin memiliki mobil baru Toyota bermodalkan cicilan ringan per bulan, segera hubungi cabang-cabang Auto2000,” kata Martogi.
Auto2000 dan perusahaan dealer seluruh merek otomotif saat ini tengah berjuang di tengah pandemi Covid-19. Beberapa usaha yang sudah dilakukan yakni memberikan diskon dan berbagai kemudahan pembelian kendaraan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil ritel di dalam negeri pada Maret turun 22 persen dibanding Februari. Kebijakan pemerintah soal beraktivitas di rumah kemudian disusul pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diprediksi berpengaruh negatif pada penjualan mobil setidaknya sampai Juli.
Pada tahun ini Gaikindo telah memangkas target penjualan mobil menjadi 600 ribu unit. Itu turun dari target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar 1,05 juta unit. (fea)