Efek Tegang, Keringat Dingin Keluar Tak Terasa

0
312

Lensapandawa.com, Tubaba – Ternyata Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan) bukan hanya karena Olahraga saja melainkan berbagai faktor lainnya.

Skenario organ tubuh tidak bisa di bohongi ketika ketegangan melanda diri kita.

Otak atik tak bisa menampik situasi dan keadaan yang di alami. Berbagai pola dilakukan untuk menahan keringat yang bercucuran di kepala.

Munculnya rasa cemas yang mengganggu itu mengakibatkan cepat lelah, sakit kepala, sulit berkonsentrasi.

Situasi itu tidak bisa di pungkiri oleh diri kita ketika situasi tegang melanda hidup Sehari-hari.

Dua hari lamanya dirasakan keringat bercucuran seperti “jalangkung” datang tak di undang pulang tidak di antar.

Berhadapan dengan penguji yang tipikalnya keras, ketat, dan disiplin membuat peserta Uji Kompetensi Wartawan(UKW) harus kerja keras yang mengakibatkan olahraga otak terjadi.

Hal ini dirasakan jurnalis asal kabupaten Tulangbawang Barat saat mengikuti Proses Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang di selenggarakan oleh Komite Wartawan Republik Indonesia (KWRI) bekerjasama dengan PT Aksara Solopos.

Meskipun ruangan yang di kelilingi kipas besar tidak bisa meredam keringat yang tidak henti hentinya keluar dan menetes.

“Mapas sebesar jagung, keluar keringat dingin saya,” kata Ferki Diansyah menceritakan bersama teman-teman peserta UKW lainnya, pada Selasa, (5/7/2022).

Peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ini mengikuti UKW jenjang Madya, proses yang sangat sulit ini mampu di lalui nya.

Efek tegang , kolesterol melanda tubuhnya, mau tidak mau harus semangat untuk di lalui mengikuti satu demi satu materi yang diberikan penguji.

Di berondong dengan berbagai pertanyaan, memutar dan melintir soal yang di serang penguji membuat otaknya serentak berpikir 180 derajat rata rata sebelum dirinya menyelesaikan soal ujian materi UKW.

Waktu yang tidak lama juga menambah serangan untuk dirinya, teman sekeliling seperti tidak perduli, namun itu sudah menjadi hukum alam karena sesama peserta yang tidak bisa saling membantu.

“Mau minta tolong kawan kanan kiri dan depan gak bisa, ya kita sama-sama berpikir keras masing-masing, sama halnya dengan saya tidak bisa membantu kawan saat ujian berlangsung,” celoteh Ferki saat istirahat makan siang.

Sontak situasi ketegangan mengikuti ujian itu berubah menjadi canda tawa sesama peserta UKW.

Lontaran ucapan curahan hati yang terpendam juga keluar oleh peserta UKW lainnya karena ucapan Ferki salah satu peserta yang mengeluarkan keringat dingin sebesar biji jagung.

Seperti Sahmen, mendadak merasakan keluar masuk kamar mandi karena cemas yang dirasakan olehnya.

“Masa udah bolak balik buang air kecil dua hari ini, gak pernah seperti ini saya,”sontak ucapan sahmen membuat tertawa Teman-teman sekitar menjadi pecah.

Dag dig dug,, yang dirasakan peserta ini tidak terlihat lagi oleh mereka, kecemasan nampak sirna seusai penguji umumkan peserta yang lulus dan menyandang predikat Wartawan kompeten.

Dengan Doa, niat dan tekad yang bulat, semangat pantang menyerah, membuahkan hasil yang menjadi obat cemas yang di rasakan selama ujian berlangsung. Terbukti usaha tidak menghianati hasil , ya mereka dua diantara dari 17 peserta yang lulus mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dengan nilai standar kompetensi yang sudah di tentukan oleh penguji.

Sementara itu, Tiga dari 20 Wartawan peserta UKW di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dan Mesuji, Provinsi Lampung yang mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) secara mandiri oleh PT Aksara Solopos dinyatakan belum kompeten.

Tujuh belas wartawan lainnya dinyatakan kompeten sebagai wartawan muda dan wartawan Madya dalam UKW Solopos.

UKW mandiri Solopos digelar selama dua hari tanggal 04-05 Juli 2022, di Asri Homestay Tirta Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat.

Sebanyak 11 mata uji dijalani para wartawan meliputi pengetahuan khusus dan umum, hukum dan etika pers, keterampilan menulis dan menyunting berita serta rapat redaksi untuk perencanaan dan evaluasi.

Menurut Abu Nadzib salah satu koordinator Penguji dari PT Aksara Solopos mengatakan, UKW penting untuk menegakkan marwah jurnalisme yang kerap ternodai oleh perilaku tak terpuji sebagian oknum wartawan.

Melalui UKW, akan diketahui apakah seorang jurnalis itu memenuhi standar kompetensi atau tidak.

Seorang jurnalis harus memahami kode Etik meliputi yaitu:

1. Wartawan bersikap independen (berimbang).
2. Wartawan harus profesional. ( identitas diri, menghormati privasi,tidak menyuap, tidak plagiat, melihat keadaan psikologis narasumber).
3. Menguji informasi tidak mencampurkan fakta dan opini, menerapkan asas praduga tak bersalah.
4. tidak membuat berita bohong, fitnah sadis, dan sadis.
5. menerapkan undang-undang ramah anah.
6. wartawan melindungi narasumber “off the record”.
7.menghormati hal pribadi narasumber.
8.tidak boleh diskriminasi yang mencakup sara.
9. mencabut meralat memperbaiki yang tidak akurat.
10. wartawan melayani hak jawab dan koreksi.

“Wartawan yang benar tentu memenuhi standar kompetensi. Bagi yang belum kompeten berarti harus belajar lagi tentang tiga kompetensi utama wartawan. Setelah itu bisa mengajukan untuk ikut UKW lagi. Dan yang lebih penting lagi adalah standar kompetensi itu diterapkan saat bekerja di lapangan,” katanya Abu Nadzib.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Tubaba, Mansyur Yusuf secara simbolis menutup kegiatan UKW Solopos tersebut.

Dalam sambutannya, Mansyur Yusuf memberi ucapan selamat kepada para wartawan yang lulus UKW Solopos.

Ia berharap dengan berstatus wartawan berkompeten para jurnalis yang bertugas di Kabupaten Tubaba dan sekitarnya itu lebih profesional dalam bekerja.

“Selamat kepada yang lulus,yang tidak lulus jangan berkecil hati masih ada hari esok, karena kegagalan itu awal kesuksesan,” ucapnya.

Ketua KWRI Tubaba, Mirhan menyatakan, terselenggaranya UKW merupakan kerja sama pihaknya dengan Pemkab setempat.

Ia berharap bisa kembali menyelenggarakan UKW di masa mendatang.

“Saya pengin teman-teman di Tubaba ini punya pengetahuan dan standar kompetensi yang sama. Oleh karena itu KWRI mengundang Solopos Institute untuk menguji teman-teman di sini, supaya bisa menjadikan wartawan-wartawan di Tubaba menjadi profesional dalam menjalankan tugas,” katanya.

Sebelum dilakukan penutupan secara simbolis di umumkan Empat wartawan nilai terbaik yakni:

-Reki Sanjaya -Madya(Ragamnews.co.id).

-Gusar Prasta Yoga – muda, ( Korel.co.id).

-Budiman (muda, Newskabarindonesia.com).

-Fathul Maghoribi Efendi -muda (LampungTelevisi.com).

Penguji Solopos Institute yang bertugas ke UKW Lampung masing-masing Ichwan Prasetyo, Bambang Aris Sasongko, Yonantha C. Premana dan Abu Nadzib.

Berikut 20 wartawan yang menjalani UKW:

1.Mukaddam (Tampabatas.com)
2.Sahadi (www.ampera-news.com)
3.Sayuti (Monitorekspres.com)
4.Fathul Maghoribi Efendi
.(LampungTelevisi.com)
5.Hadiansyah (Medianasional.id)
6.Ferki Diansyah (Trienews.id)
7.Gusar Prasta Yoga (Korel.co.id)
8.Marwansyah (Harian Zona Lampung).
9.Oktavianus Ahmad (Indonesia.net)
10.Sahmen(Lensapandawa.com)
11.Eka Putra Jaya(Sinarbangsanews.com)
12.Herman Talo (Beritaantara2.id)
13.Budiman (Newskabarindonesia.com)
14.Reki Sanjaya (Ragamnews.co.id)
15.Ari Juliadi (Samudrapenaintermedia.com)
16.Aris Rinaldi(Fakta7.com)
17.Firdan (SKH Harian detik)
18.Yoga Pratama (Lampungvisual.com)
19.Salman (Jarilampung.com)
20.Tamrin (Haluanlampung.com)

(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here