LENSAPANDAWA.COM, – Harimau adalah jenis kucing besar yang termasuk dalam genus Panthera. Status konservasi harimau sangat kritis, dengan beberapa subspesies yang terancam punah. Harimau Sumatera, salah satu subspesies, diperkirakan hanya tersisa kurang lebih 603 ekor di alam liar dan diperlukan perlindungan konservasi yang serius.
Harimau Sumatera terancam oleh deforestasi habitat, perburuan, perdagangan, serta konflik manusia dengan harimau. Upaya konservasi yang dilakukan meliputi konservasi di luar habitatnya (ex-situ) dan di habitat aslinya (in-situ), serta program nasional pemulihan harimau Indonesia yang meliputi enam lansekap prioritas. Namun, status quo konservasi harimau masih memerlukan peningkatan dan perhatian yang lebih serius untuk mencegah kepunahan.
Seleksi alam dapat mempengaruhi penurunan populasi harimau sumatera, persaingan harimau di alam dalam mencari makan sangat berpengaruh dalam tingkat populasinya. Pada saat ini makanan harimau seperti rusa, babi hutan dan kijang semakin menurun akibat adanya perburuan, yang dapat menurunkan populasi harimau. Mangsa utama harimau, seperti babi hutan, rusa, kijang, dan satwa liar lainnya, mengalami penurunan populasi karena proses kematian alami dan kekurangan makanan di alam.
Harimau Sumatera terus menerus diburu setiap tahun dengan jumlah perburuan yang konstan, sehingga jumlah populasi harimau terus menurun. Jika perburuan liar terhadap harimau tidak dihentikan atau dikurangi, maka dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara harimau jantan dan betina, hal itu dapat menyebabkan terjadinya penurunan populasi akibat persaingan kawin antar harimau lebih ketat. Perburuan liar yang terus terjadi dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun mendatang, harimau Sumatra akan punah, menyusul dua subspesies lainnya, yaitu Harimau Jawa dan Harimau Bali.
Harimau mampu beradaptasi dan bertahan hingga sekarang karena memiliki sifat yang sangat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Harimau juga mampu beradaptasi dengan perubahan populasi mangsanya, seperti babi hutan, rusa, dan kijang, yang mengalami penurunan akibat perburuan liar. Dengan demikian, harimau dapat beranjak ke mangsa lain dan tetap mempertahankan posisinya sebagai predator utama dalam ekosistem, sehingga mereka dapat bertahan hingga sekarang.
Ditulis oleh : Erina Muawanah, Program Studi Biologi Institu Teknologi Sumatera