SULAWESI TENGAH – Banggai merupakan kabupaten yang terletak di Sulawesi Tengah, mempertahankan kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah populasi penyu yang menghuni perairannya. Namun, sayangnya, pesona ini terancam oleh praktik penangkapan dan perdagangan ilegal yang mengarah pada penurunan jumlah populasi penyu secara signifikan. Penyu telah lama menjadi bagian penting dari ekosistem laut. Namun, keberadaannya semakin terancam karena diburu untuk dikonsumsi, serta pemanfaatan cangkangnya untuk dijadikan kerajinan,seperti cincin dan gelang. Praktik ini telah merusak keseimbangan ekosistem laut dan membahayakan kelangsungan hidup penyu itu sendiri.
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar benarkan eksploitasi penyu di Banggai masih sangat tinggi. BPSPL banyak menerima informasi dari laporan masyarakat bahkan di media sosial Salah satunya, tempat penjualan aksesoris berbahan dasar penyu di Pagimana, Banggai
*Dampak Perdagangan Terhadap Ekosistem*
Perdagangan ilegal penyu dan pemanfaatan carigkangnya telah menciptakan tekanan besar terhadap populasi Hal ini bukan hanya berdampak pada penyu itu sendiri, tetapi juga pada ekosistem laut secara keseluruhan. Penyu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dengan memakan sejumlah organisme,
seperti ubur ubur dan spons, serta menjaga kebersihan habitat laut.
*Upaya Perlindungan dan Konservasi*
Berbagai pihak, termasuk organisasi lingkungan dan pemerintah daerah, telah berupaya keras untuk melindungi penyu di Banggai. Upaya konservasi meliputi patroli rutin untuk mencegah praktik perburuan ilegal, kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan penyu, serta pembentukan kawasan konservasi untuk memelihara habitat penyu
*Pentingnya Kesadaran dan Tindakan Bersama*
Perlindungan penyu di Banggai membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal dan organisasi konservasi. Kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan hidup penyu perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan sosialisasi agar masyarakat dapat turut serta dalam melindungi satwa-satwa ini.
*Mengubah Persepsi terhadap Kerajinan dari Cangkang Penyu*
Selain itu, perlu ada perubahan dalam persepsi terhadap kerajinan yang menggunakan cangkang penyu Mengurangi permintaan akan produk-produk ini dapat membantu mengurangi tekanan terhadap populasi penyu Alternatif kerajinan yang ramah lingkungan bisa dikembangkan untuk menggantikan penggunaan cangkang penyu.
Disusun oleh: Fiola Mawarni, Eli Septiani, Erina Muawanah dan Kiki Firmansyah